Mampir ke Pamekasan, Prabowo Dapat Wejangan Putra Ulama NU

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 24 Juni 2014 | 22:42 WIB
Mampir ke Pamekasan, Prabowo Dapat Wejangan Putra Ulama NU
Prabowo Subianto (dua kanan) memakai jaket dan baret Banser NU. [Antara/Syaiful Arif]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putra ulama pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) KH As'ad Samsul Arifin yakni KH Kholil As'ad Samsul Arifin, memberikan tausiyah pada calon presiden Prabowo Subianto di pesantren Al-Hamidy, Pamekasan, Selasa sore (24/6/2014).

Selain kepada capres Prabowo, KH Kholil juga memberikan tausiyah kepada para ulama pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Kepada capres Prabowo, pengasuh pondok pesantren Walisongo meminta jika terpilih sebagai presiden hendaknya melaksanakan melaksanakan shalat Jumat berpindah-pindah dan tidak hanya shalat Jumat di satu masjid.

"Ini dimaksudkan agar masyarakat merasa terdorong untuk melaksanakan shalat Jumat," kata Kiai Kholil.

Selain itu, kiai putra pendiri NU ini juga meminta agar di istana nantinya rutin membaca shalawat, minimal 1 kali dalam sebulan, sebab dengan rutin membaca shalawat semua persoalan akan mudah teratasi.

"Shalawat itu akan mempermudah urusan, sehingga jika kita sering membaca shalawat, maka Insya Allah semua urusan akan menjadi mudah," kata Kholil.

Kepada para ulama pendukung Prabowo di Madura, kiai karismatik melarang para ulama datang ke istana negara, jika pasangan calon presiden Prabowo-Hatta nantinya terpilih sebagai presiden.

"Kecuali untuk kepentingan negara ini," katanya menjelaskan.

Sementara pengasuh pondok pesantren Al-Hamidy KH Mohammad Rofii Baidlawi menyatakan, dirinya para ulama di Madura sepakat mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa karena beberapa pertimbangan.

Selain karena memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki tatanan bangsa ini ke arah yang lebih baik, juga karena pasangan ini memiliki program yang sangat memihak kepada kepentingan rakyat kecil.

Ia mengaku dirinya dan para ulama Pamekasan sudah mengenal Prabowo jauh sebelum yang bersangkutan berencana mencalonkan diri sebagai presiden.

"Pertama kali saya bertemu Prabowo dalam acara konferensi organisasi Islam di Timur Tengah dan sejak saat itu pak Prabowo sering berkunjung ke para ulama di Madura ini," tutur Kiai Muhammad. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI