Suara.com - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, menolak disebut melakukan kampanye hitam saat memaparkan hasil Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang dianggap menyudutkan pasangan Prabowo-Hatta.
"Intinya adalah bahwa tidak ada niat, itikad, ataupun keinginan saya untuk melakukan kampanye hitam," tutur Wiranto di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Menurut dia, paparannya soal DKP ini karena permintaan banyak pihak. Sebab, pada saat DKP terbit, Wiranto dianggap orang yang paling tahu karena saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) / Panglima ABRI (Pangab).
"Bahkan dari timsesnya sendiri tim kampanye Pak Prabowo-Hatta juga menyampaikan berulang-ulang agar saya segera bicara menyampaikan pendapat saya (soal DKP). Juga dari tanya jawab Pak Prabowo waktu debat dengan Pak Jokowi soal HAM yang mengatakan ‘tanyakan saja kepada atasan saya’," kata Wiranto.
Dia menambahkan, saat menjelaskan DKP, Wiranto berdalih bukan sebagai Ketua Umum Partai Politik yang mendukung salah satu calon presiden.
"Saya sebagai Mantan Menhankam/Pangab yang saat itu memang sedang melakukan tugas saat pertistiwa-peristiwa itu berlangsung," tuturnya.