Suara.com - Kepolisian sudah memastikan meninggalnya Arfiand Caesar Al Irhami pelajar kelas X SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, akibat pendarahan di dalam tubuh. Arfiand mengalami luka dalam yang diduga akibat benda tumpul.
"Kematian korban ini tidak wajar, karena banyaknya luka lebam ditubuh Arfiand. Untuk memastikan itu, pihak kepolisian masih menunggu hasil lengkap visum dan otopsi jasad korban. " kata Kepala Bidang Hubungan Masayarakat Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Polda Metro Jaya, Selasa (24/6/2014).
Menurut Rikwanto, dari laporan yang masuk, nantinya penyidik akan memanggil siapa saja yang terlibat atau ikut dalam kegiatan pembinaan pecinta alam yg dilakukan oleh seniornya dan beberapa guru pembimbing.
"Kita sudah periksa 4 orang, 2 guru dan 2 murid. Dan akan berjalan terus sampai besok," imbuhnya.
Arfiand Caesar Al Irhami mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat 20 Juni lalu sekira pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, Arfiand sempat dirawat di Rumah Sakit MMC, Kuningan Jakarta Selatan, selama 12 jam. Arfiand ikut dalam kegiatan ekstra kulikuler pecinta alam di sekolahnya itu, beberapa waktu lalu.