Suara.com - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh yang juga Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat membantah keras informasi yang menyebutkan ia menjadi pendukung pasangan calon presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla.
"Jangankan jadi tim, jadi apapun tidak," kata Anwar ketika dihubungi suara.com melalui pesawat telepon, Selasa (24/6/2014).
Itu sebabnya, Anwar terkejut ketika membaca koran hari ini dan membaca namanya disebutkan oleh Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar Mahyudin bahwa Anwar dinonaktifkan untuk sementara dari jabatan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Barat karena dinilai tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Anwar sangat menyesalkan keputusan tersebut. Menurut Anwar, seharusnya sebelum keputusan dibuat terlebih dahulu melalui klarifikasi.
"Kalau ada yang dianggap salah, mesti diklarifikasi dulu, ini malah main ambil tindakan sepihak saja," kata Anwar.
Anwar menilai hal itu sebagai pencemaran nama baik. Ia mengatakan demikian karena selama ini sudah mematuhi semua aturan main partai.
"Itu kan pencemaran nama saya itu. Tidak gampang, saya ini gubernur dipilih rakyat, saya memenangkan pemilukada, gimana ini. Ketika saya dikirim SK untuk mendukung Prabowo - Hatta, saya langsung jalankan sesuai kemampuan saya," kata Anwar. "Saya bukan tim Jokowi."
Lantas, Anwar menduga ada pihak tertentu yang memiliki kepentingan sehingga menyebarkan informasi dirinya menjadi tim pendukung Jokowi-JK.
"Ini pasti ada orang tertentu, syahwatnya tidak dibendung di sana," kata dia.
Itu sebabnya, nanti sore sekitar jam 16.00 WIB, Anwar akan bertemu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Jakarta untuk minta penjelasan tentang penonaktifan dirinya dari partai.