Suara.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Capres dan Cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, meminta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon untuk introspeksi diri sebelum mengkritik pernyataan capres Jokowi dalam debat capres ketiga yang berlangsung Minggu (22/6/2013).
Hasto, di Jakarta, Senin (23/6/2014), menilai Tim Kampanye Prabowo-Hatta tak mampu mendorong jagoannya untuk tampil prima dalam debat capres.
Menurut Hasto, seharusnya Fadli Zon mengkritik dirinya sendiri dan para anggota timnya, karena ketidakmampuan memanfaatkan momentum debat capres dan ketidakmampuan membaca pentingnya pernyataan soal mendukung kemerdekaan Palestina yang diungkapkan Jokowi.
"Ketidakmampuan menggunakan momentum itu karena yang dipikirkan Pak Prabowo selalu bocor, bocor dan bocor. Maka sebaiknya Fadli Zon melakukan introspeksi, daripada menyalahkan pihak lain yang tampil dengan baik sebagaimana yang ditunjukkan Pak Jokowi," ujar Wasekjen PDI Perjuangan itu..
Dia menambahkan Tim Prabowo-Hatta sebaiknya juga tidak menuduh moderator yang dikatakan seolah berpihak sebagaimana terjadi pada debat pilpres pertama dan kedua yang lalu. Menuduh moderator seolah tidak netral sama halnya sebagai bentuk intimidasi baru.
Atas perjuangan mendukung Palestina tersebut, lanjut Hasto, sebaiknya Fadli Zon menyatukan diri dalam komitmen Jokowi. Itu sebagaimana ungkapan penghargaann yang telah ditunjukkan Prabowo terhadap gagasan-gagasan bagus dari Jokowi.
"Misalnya terkait penanganan Tenaga Kerja Indonesia, pengendalian inflasi dan lain-lainnya saat debat kemarin," tambah Hasto.
Dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo Subianto memang sama sekali tak menyinggung isu Palestina di visi misinya maupun saat berlangsungnya debat capres.
Berbeda dengan Jokowi yang sejak awal di visi misinya, langsung menyatakan sikap bahwa Jokowi-JK mendukung kemerdekaan bangsa Palestina, dan mendukung keanggotaan Palestina di PBB. (Antara)