Di Berlin, Masjid, Sinagoga, dan Gereja Berdiri di Bawah Satu Atap

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 23 Juni 2014 | 20:50 WIB
Di Berlin, Masjid, Sinagoga, dan Gereja Berdiri di Bawah Satu Atap
Pemandangan kota Berlin, Jerman (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kota Berlin, di Jerman, akan membangun sebuah rumah ibadah yang akan menaungi umat dari tiga agama berbeda: Islam, Yahudi, dan Kristen. Rumah yang dinamai "The House of One" itu akan berlokasi di Petriplatz, jantung kota Berlin.

Bangunan yang akan menjadi Masjid, Sinagoga, dan Gereja itu dibangun tidak saja sebagai tempat beribadah bagi umat tiga agama berbeda, tetapi bertujuan sebagai wadah dialog tiga agama monoteis terbesar di dunia itu.

Tiga ulama dari komunitas agama-agama itu, terlibat dalam pendirian The House of One. Mereka adalah Kadir Sanci, Rabi Tovia Ben Chorin, dan Pendeta Gregor Hohberg.

Komunitas dari tiga agama berbeda itu tidak akan beribadah di dalam satu ruangan, tetapi bangunan itu sendiri akan terdiri dari empat ruangan. Tiga ruangan di setiap sisinya akan diisi oleh umat dari tiga agama berbeda, dan satu ruangan di tengah akan menjadi tempat pertemuan untuk berdiskusi dan berdialog.

"Tiga area bangunan itu akan berukuran sama, tetapi punya bentuk yang berbeda," kata Wilfried Kuehn, arsitek yang merancang bangunan itu.

"Setiap area dibangun berdasarkan kebutuhan religius masing-masing. Misalnya untuk Masjid dan Sinagoga akan masing-masing punya dua lantai, sementara gereja hanya punya satu lantai. Akan ada sebuah organ di gereja dan tempat wudu untuk masjid," jelas Kuehn lebih lanjut.

Tetapi menurut Kuehn, saat dia dan timnya mempelajari sejarah rancangan tiga tempat ibadah itu, mereka menemukan lebih banyak persamaan yang mengejutkan.

"Yang menarik adalah ketika Anda kembali ke belakang, banyak tipologi arsitektur yang sama. Misalnya, sebuah masjid tidak harus dilengkapi dengan minaret, demikian juga gereja tidak butuh menara," beber Kuehn.

"Ini menunjukkan bahwa ketiga agama ini sangat dekat dan punya kesamaan secara arsitektur," tambah dia.

Bekas Gereja Tua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI