Suara.com - Orang tua korban penculikan Mei 1998 Payam Siahaan menduga mantan Komandan Jenderal Kopassus Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto mengetahui keberadaan aktivis Ucok Munandar.
"Karena Tim Mawar dalam sidang menyatakan telah menculik," kata Siahaan saat konferensi pers di Jakarta Senin (23/6/2014).
Siahaan menuturkan keberadaan putranya itu tidak diketahui pascaperistiwa kerusuhan Mei 1998 hingga saat ini, bersama 13 orang aktivis lainnya.
Siahaan mendapatkan informasi sebagian orang yang dibebaskan sempat bertemu dengan aktivis yang hilang saat kejadian tersebut di tempat sama.
Sementara itu, Ketua Federasi Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) Mugiyanto mengungkapkan keluarga korban masih mencari dan menunggu nasib 13 aktivis yang hilang.
"Saat ini 13 korban penculikan masih menunggu kepastian hukum karena belum ditemukan dan tidak pernah terungkap kasusnya," ujar Mugiyanto.
Sebelumnya, sekitar 23 orang dari masyarakat sipil termasuk aktivis diduga menjadi korban penculikan pasca kerusuhan Mei 1998.
Para aktivis pro demokrasi itu menghilang tanpa kabar dan korban yang telah ditemukan berjumlah sekitar sembilan orang.
Tim mawar, belakangan sengaja dibentuk untuk mennculik aktivis di bawah Komando Pasukan Khusus.
Prabowo sendiri, yang kini mecalonkan diri sebagai capres nomor urut satu tidak pernah diadili terkait penculikan aktivis. Dia dipecat dari dinas militer dengan hormat oleh surat keputusan presiden.