Pengamat: Jokowi Tunjukan Palestina Sebagai Masalah Kemanusiaan

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 23 Juni 2014 | 16:30 WIB
Pengamat: Jokowi Tunjukan Palestina Sebagai Masalah Kemanusiaan
Calon presiden pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto (kiri) dan calon presiden pasangan nomor urut dua Joko Widodo (kanan). [Antara/Widodo S]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Universitas Jember Drs Agung Purwanto MSi menilai calon presiden Joko Widodo lebih menguasai materi dibandingkan Prabowo Subianto dalam debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum, Minggu (22/6/2014) malam.

"Jokowi memberikan pemaparan lebih detail tentang langkah-langkah teknis operasional yang dilakukan, sedangkan Prabowo menonjolkan materi dan penjelasan secara umum saja," kata Agung Purwanto di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (23/6/2014).

Secara umum, lanjut dia, substansi materi yang disampaikan Prabowo dan Jokowi dalam debat calon presiden putaran ketiga bertema "Politik Internasional dan Ketahanan Nasional" tidak banyak perbedaan.

"Jawaban calon presiden nomor urut dua lebih bervariasi dalam memaparkan gagasan dan menjawab pertanyaan, bahkan mantan Wali Kota Solo itu lebih berani menyampaikan gagasan yang mungkin tidak diduga oleh kubu Prabowo," kata pengajar Ilmu Hubungan Internasional itu.

Menurut dia, komitmen Jokowi mendukung kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara yang diakui secara penuh keanggotaannya di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merupakan sikap tegas dalam menegakkan kemanusiaan.

"Pernyataan Jokowi menunjukkan bahwa masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan yang harus ditegakkan dan kemerdekaannya tidak bisa ditawar-tawar lagi," tuturnya.

Agung menuturkan debat capres bertema "Politik Internasional dan Ketahanan Nasional" seharusnya milik capres nomor urut satu yang dinilai lebih menguasai materi. Namun Prabowo justru kurang memaksimalkan pengalaman dan pengetahuannya di bidang politik internasional dan militer.

"Kalau masyarakat menengah ke bawah akan melihat bahwa debat capres semalam adalah milik Jokowi karena gagasan dan jawabannya lebih teknis operasional secara detail," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI