Suara.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIL) mulai bertindak mirip seperti kelompok Boko Haram di Nigeria terhadap perempuan di sejumlah kota di Irak yang ditaklukkannya. Bedanya ISIL tidak menculik perempuan seperti Boko Haram.
Menurut pengakuan warga di Baiji, kota kaya minyak di Irak, seperti di lansir dari Britain’s Independent mengungkapkan, anggota ISIL mulai menyisir rumah warga untuk bertanya soal anggota keluarga perempuan yang belum menikah.
“Saya bilang ke mereka, kalau hanya ada dua perempuan di rumah dan keduanya sudah menikah,” cerita Abu Lahid.
“Mereka bilang para mujahidin belum menikah dan menginginkan istri,” katanya.
Masih dari cerita Abu Lahid, mereka mendobrak rumah dan mencari identitas keluarga perempuan.
Pemimpin ISIl mengklaim kalau mereka tidak akan menganggu warga kelompok Sunni, namun para pemberontak tetap mendobrak norma sosial yang berlaku di kota-kota yang dikuasai mereka.
Di Mosul, kota terbesar kedua di Irak, juga terjadi aksi kekerasan dimana sepasang suami istri dicambuk, karena hanya mengenakan kerudung, bukannya niqab ala Timur Tengah yang menutup seluruh tubuh.
ISIL juga mulai memberlakukan aturan ketat yang mengatur pakaian perempuan, dilarang menonton tv, belanja dan minum kopi serta merekok. Aturan ini mirip seperti yang berlaku di wilayah Afghanistan yang dikuasai Taliban.