Suara.com - Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) membantah bila tentara cadangan yang akan dibentuknya dari Detasemen Mahasiswa (Menwa), pertahanan sipil (hansip) dan sipil, sebagai wajib militer.
"Oh tidak," kata Jokowi usai debat bersama capres Prabowo Subianto, di Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Minggu malam (22/6/2014).
Sebelumnya, Jokowi dalam sesi debat capres tahap ketiga menyatakan akan membuka peluang melatih warga sipil untuk dijadikan pasukan cadangan teritorial.
Hal itu disampaikan Jokowi untuk menjawab pertanyaan kubu lawan capres nomor urut satu Prabowo Subianto.
“Sangat diperlukan, apa pun, kita ingin ditingkatkan. Seperti Menwa, Hansip, rakyat yang dilatih, sehingga diperlukan, mereka akan siap di medan apa pun,” jawab Jokowi.
Namun usai debat, dia menerangkan yang dimaksud tentara cadangan adalah bertujuan bela negara jika negara membutuhkan.
"Sekarang kan sudah ada, bela negara itu memang sudah disiapkan. Menwa itu memang untuk bela negara," tuturnya.
Jokowi sempat menyebut pasukan tentara cadangan dari sipil ini sebagai pertahanan semesta.
“Ini pertahanan semesta kita supaya tidak tergantung pada jumlah tentara. Dan akan dipenuhi oleh ketahanan sipil,” serunya lagi.
Dalam tugas pertahanan utama sendiri akan diprioritaskan pada anggota TNI terlatih dan penambahan jumlah anggota TNI. Hanya saja syaratnya adalah anggaran yang cukup.