Suara.com - Harga berbagai jenis ayam di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam dua pekan terakhir merangkak naik, berkisar Rp5.000-Rp20.000/ekor. Hal itu karena meningkatnya permintaan masyarakat menjelang puasa Ramadhan 1435 H.
"Semua harga ayam naik dengan kenaikan tertinggi ada pada ayam kampung berkisar Rp10.000-Rp20.000/ekor," kata seorang pedagang ayam di Pasar Besar Bojonegoro, Umiyatun (43), Minggu (22/6/2014).
Umiyatun mencontohkan harga ayam kampung yang biasanya Rp70.000/ekor, naik menjadi Rp90.000/ekor, bahkan ayam kampung berukuran besar harganya bisa mencapai Rp120.000/ekor.
Pernyataan itu dibenarkan pedagang ayam lainnya, Muftahun (54).
"Harga ayam besar naiknya lebih tinggi, sebab dagingnya banyak," ujar Muhtahun.
Sementara ini, katanya, harga ayam kampung yang biasanya berkisar Rp20.000-Rp25.000/ekor, naik menjadi Rp35.000/ekor.
"Saat ini, saya bisa menjual ayam kampung minimal 35 ekor/hari dengan lokasi penjualan di Pasar Besar dan Pasar Dander di Kecamatan Dander," jelas Umiyatun.
Hal itu juga dirasakan pedagang ayam lainnya, Ana.
"Saya bisa menjual rata-rata sembilan ekor/ayam, kalau biasanya cuma lima ekor," tambah Ana.
Namun, menurut dia, memperoleh ayam kampung dengan cara mencari langsung membeli dari warga itu kini semakin sulit, sebab populasi ayam kampung semakin berkurang.
"Ya, untuk memperoleh dagangan ayam kampung harus dari rumah ke rumah, kan tidak ada peternaknya yang khusus menyediakan ayam kampung," jelas Umiyatun.
Umiyantun, Muftahun, dan juga pedagang ayam lainnya memperkirakan harga berbagai macam jenis ayam di daerah setempat akan terus naik mendekati Puasa Ramadhan 1435 H. (Antara)