Suara.com - Ketua Tim Pemenangan pasangan calon presiden Prabowo-calon wakil presiden Hatta Rajasa, Mahfud MD, mengatakan bahwa saat ini banyak tokoh penjuang hak asasi manusia (HAM) mendukung pasangan nomor urut satu.
"Sekarang ini banyak pejuang HAM masuk ke Prabowo," kata Mahfud dalam pidatonya saat meresmikan kantor MMD Initiative Bengkulu, Jumat (20/6/2014).
Dia juga mengatakan bahwa tuduhan Prabowo Subianto sebagai pelanggar HAM karena menculik aktivis pada 1998 masih bisa diperdebatkan.
"Dia (Prabowo) dianggap pelanggar HAM karena situasi politik yang terjadi pada saat itu," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Pakar Hukum Tata Negara yang mengajar di 31 universitas di Tanah Air ini mengatakan bahwa Prabowo merupakan bagian kecil dari pelaku pelanggaran HAM di Indonesia.
"Wiranto juga pelanggar HAM kasus Dili, Timor Timur, DOM Aceh, Hendropriyono juga pelanggar HAM, Soeharto (presiden) yang melakukan pembantaian saat kasus G30S/PKI dan bahkan Presiden Soekarno yang juga melakukan pembantaian para kiai," kata Mahfud.
Masalah kasus HAM yang terjadi ini, dia berharap para pihak melakukan rekonsialisasi agar tidak selamanya bangsa ini saling menyalahkan dengan dosa-dosa masa lalu.
"Memang kita tidak bisa pungkiri terhadap kesalahan masa lalu, namu perlu rekonsialisasi seperti yang dialkukan di Afrika Selatan," kata Mahfud.
Untuk itu, tokoh NU dari Madura ini mengajak para "Sahabat Mahfud" di seluruh Indonesia untuk mendukung Prabowo dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. (Antara)