Suara.com - Kepala sekolah SMA Dawon, Choo Kyo-Young diskors dari jabatannya selama tiga bulan. Hukuman ini terkait tenggelamnya kapal feri Sewol yang menewaskan lebih dari 240 pelajar SMA Dawon.
Pejabat Kementerian Pendidikan di Korea Selatan mengungkapkan, hukuman tersebut diduga berhubungan dengan kasus tenggelamnya kapal feri tersebut. Namun, dia menolak untuk merinci alasan utama dijatuhkannya hukuman kepada Cho.
Cho akan diskors selama tiga bulan setelah itu dia bisa dipekerjakan kembali. SMA Dawon yang berlokasi di kota Ansan, sebelah selatan Seoul telah menjadi simbol tragedi kemanusian tenggelamnya feri dengan berat 6.825 ton pada 16 April lalu.
Dari 476 penumpang kapal tersebut, 325 penumpang adalah pelajar SMA Dawon yang hendak berlibur. Musibah itu menewaskan lebih dari 240 penumpang, termasuk 10 guru SMA Dawon.
Wakil Kepala Sekolah Dawon yang selamat dari musibah tersebut melakukan bunuh diri tiga hari setelah kejadian. Dia gantung diri di sebuah pohon dekat gedung senam di mana para keluarga korban berkemah selama dilakukan operasi penyelamatan.
“Selamat sendirian terlalu menyakitkan… saya bertanggung jawab penuh. Saya yang mendorong perjalanan wisata ini,” kata wakil kepala sekolah itu dalam sebuah surat yang ditulisnya sebelum gantung diri. (AFP/CNA)