Suara.com - Indonesia tertarik mengembangkan konektivitas di kawasan Pasifik Selatan sebagai upaya meningkatkan keterhubungan antara masyarakat Indonesia dengan kawasan itu maupun intra Pasifik Selatan.
"Itulah kenapa Indonesia terlibat di Kepulauan Pasifik dalam diskusi konektivitas saat Indonesia menjadi Ketua APEC tahun lalu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sat menyampaikan pidato kunci dalam pembukaan pertemuan II Forum Pembangunan Negara-Negara Kepulauan Pasifik yang berlangsung di Resort Denarau, Nadi, Fiji, Kamis (19/6/2014).
"Saya juga mendorong keterlibatan komunitas bisnis kami untuk memperkuat keterkaitan antara udara dan juga lautan," imbuhnya.
Indonesia, kata Presiden, telah membuka rute penerbangan antara Port Moresby, Papua Nugini dengan Denpasar Bali.
Selain tertarik untuk mendorong konektivitas di Pasifik Selatan, Indonesia juga tertarik untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara di kawasan tersebut.
"Hubungan perdagangan kita pada 2013 mencapai 318 juta dolar AS dan kita bisa meningkatkannya dengan lebih baik dengan potensi yang ada," kata Presiden.
Indonesia mengharapkan nilai perdagangan bisa meningkat hingga satu miliar dolar AS pada tahun mendatang.
"Oleh karena itu kita harus memberikan perhatian khusus pada pengusaha kecil dan menengah.Karena kita terkait secara geografis dan memiliki keunggulan komparatif. Kita harus membangun membangun keterhubungan kawasan. Ini bisa membantu kita mencapai perkembangan ekonomi yang lebih baik," kata Presiden.
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono menyampaikan pidato kunci dalam pembukaan pertemuan II Forum Pembangunan Negara-Negara Kepulauan Pasifik yang berlangsung di Resort Denarau, Nadi, Fiji, Kamis pagi waktu Fiji atau Kamis dinihari waktu Jakarta.
Pertemuan 16 negara anggota PIDF tersebut berlangsung sejak 18 Juni hingga 20 Juni 2014 membicarakan mengenai pembangunan bersama di kawasan Kepulauan Pasifik.
Sebagai tuan rumah, Perdana Menteri Fiji Josaia Voreqe Bainimarama membuka pertemuan tersebut dan kemudian Presiden Yudhoyono menyampaikan pidato kunci dalam pertemuan yang dihadiri lebih dari 500 peserta dari berbagai kalangan itu baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan juga pihak-pihak pemangku kepentingan.
Dalam sambutannya PM Bainimarama mengatakan Presiden Yudhoyono merupakan salah satu pemimpin yang berpengaruh dan mewakili negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik dalam forum G20, salah satu forum perekonomian penting saat ini.
Bainimarama juga mengatakan Indonesia memegang peranan penting di kawasan dan merupakan mitra terdekat Fiji terutama dalam pembangunan dan sektor lainnya.
"Kami melihat dalam 10 tahun terakhir ini pembangunan demokrasi di Indonesia terus berjalan, dan kami pada Juli mendatang akan melangsungkan pemilu. Akan banyak pengamat Internasional termasuk dari Indonesia yang akan hadir," katanya. (Antara)