Jusuf Kalla: Hentikan Pengiriman TKI ke Negara Bermasalah

Achmad Sakirin Suara.Com
Selasa, 17 Juni 2014 | 11:27 WIB
Jusuf Kalla: Hentikan Pengiriman TKI ke Negara Bermasalah
Cawapres Jusuf Kalla (tengah) bertemu Kyai Fu'ad Nur Hasan (kiri) di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (16/6). [Antara/Rosa Panggabean]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut dua Jusuf Kalla menjanjikan menghentikan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara-negara yang tidak memberikan perlindungan kepada para pahlawan devisa tersebut.

"Kita akan tetap kirim TKI ke negara-negara yang melindungi dengan baik TKI kita, ke negara yang memberikan gaji baik dan tak ada persoalan. Tapi untuk negara-negara yang tidak baik, tidak melindungi TKI harus kita hentikan," kata Jusuf Kalla saat berdialog dengan para TKI di Malang, Jatim, Selasa (17/6/2014).

Cawapres M Jusuf Kalla berada di Malang dalam rangkaian safari kampanye di Jawa Timur. Sebelumnya, Jusuf Kalla mengunjungi Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan pimpinan H Mawawi Abdul Djalil, Senin (16/6/2014) petang.

Selain itu, Jusuf Kalla juga mengunjungi pondok pesantren Amanatul-umah di Pacet, Mojokerto. Dalam kampanye ke Jatim Jusuf Kalla didampingi mantan Ketum DPP PAN Sutrisno Bachir.

Sebelumnya, dalam dialog para TKI mengeluhkan soal pengurusan dokumen serta perlindungan di luar negeri. Selain itu, juga ditanyakan kenapa persoalan TKI tidak diangkat dalam debat capres.

"Kita akui bahwa persoalan TKI dulunya akibat banyak manipulasi data, sekarang setelah adanya e-KTP terjadi perubahan data sehingga banyak yang tidak bisa berangkat ke luar lagi," katanya.

Mendapatkan banyak keluhan tersebut, Jusuf Kalla menjelaskan persoalan dokumen dan hal teknis lainnya harus segera di selesaikan. Pemerintah tambahnya harus serius menyelesaikan persoalan seperti ini.

"Saya yakin itu bisa diselesaikan, Jokowi-JK akan bisa menyelesaikan ini," kata Jusuf Kalla mendapatkan tepuk tangan meriah. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI