Ini Strategi Jokowi dan Prabowo Entaskan Kemiskinan

Laban Laisila Suara.Com
Minggu, 15 Juni 2014 | 21:11 WIB
Ini Strategi Jokowi dan Prabowo Entaskan Kemiskinan
Pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua kandidat capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto mengadu konsep dan strategi untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran dalam debat capres tahap kedua malam ini, Jumat (15/6/2014), di hotel Gran Melia, Jakarta.

Capres nomor urut satu Prabowo Subianto punya gagasan untuk mengubah lahan tidur akibat kerusakan hutan menjadi lahan pertanian produktif yang bakal menampung 25 juta pekerja dalam lima tahun.

“Kita masih punya 77 juta hektar lahan yang sudah rusak, strategi kami, sebagian dari lahan yang rusak itu menjadi lahan produktif,” kata Prabowo.

“Sektor pertanian ini bisa menyerap banyak sekali lapangan kerja. Untuk 1 hektar bisa menyerap 6 orang pekerja dari hulu sampai hilir,” lanjutnya lagi.

Sayangnya, Prabowo tidak bisa merinci mengenai pengentasan soal kemiskinan.

Sementara capres nomor urut dua, Jokowi, akan mengutamakan program kartu Indonesia Prima dan Kartu Indonesia Sehat sebagai perubahan sistem awal.

“Kami berkonsentrasi di bidang pendidikan dan kesehatan, karena di bawah keluhannya selalu itu,” tegas Jokowi.

Sementara terkait soal upah, dia menjamin akan menaikkan upah buruh di Indonesia. Jaminan ini digambarkan melalui pengalamannya saat memimpin Jakarta.

“Mengenai upah saya sudah buktikan waktu jadi gubernur di Jakarta. Saya adalah gubernur pertama yang menaikkan upah hingga 44 persen,” serunya.

Debat malam ini yang disiarkan secara live oleh televisi yang bersiaran nasional dilakukan dalam enam bagian dan mirip dengan debat tahap pertama dengan tema bertemakan Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

Setiap kandidat diberikan waktu khusus untuk pemaparan dan akan saling bertanya satu sama lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI