Penelitian Gunung Padang Didesak Segera Dituntaskan

Achmad Sakirin Suara.Com
Minggu, 15 Juni 2014 | 17:49 WIB
Penelitian Gunung Padang Didesak Segera Dituntaskan
Situs Meghalit Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. [suara.com/Achmad Sakirin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian situs Gunung Padang didesak segera dituntaskan. Hal itu mengingat selama ini kawasan itu hanya dijadikan sebagai lahan mencari pendapatan dari pengunjung tanpa memikirkan efek banyaknya pengunjung.

"Situs Gunung Padang bukan hanya sekadar objek wisata pelepas penat, tapi memiliki nilai sejarah penting untuk bangsa ini. Saya bersama teman-teman lainnya, mendesak agar penelitian segera dilakukan secara utuh, menyeluruh dan tuntas, agar ada kejelasan," kata Pegiat Situs Meghalit Gunung Padang, Eko Wiwid di Cianjur, Minggu (15/6/2014).

Saat ini ungkap dia, Situs Gunung Padang hanya dijadikan tempat kongkow atau nongkrong, sehingga perlahan tapi pasti substansi keberadaan Gunung Padang sebagai tempat peninggalan sejarah tua leluhur bangsa akan hilang dengan sendirinya.

Selain itu, akan adanya kerusakan lingkungan diantaranya fakta dilapangan sampah sisa pengunjung yang sudah mulai tidak tertampung.

"Makanya, penelitian situs merupakan harga mati. Siapapun wakil rakyatnya atau presidennya, penelitian Gunung Padang harus jadi prioritas," tegasnya.

Selama ini banyak tempat peninggalan sejarah di Indonesia, lanjut Eko, rata-rata akhirnya hanya dijadikan tempat kunjungan wisata. Tidak ada upaya untuk proteksi secara maksimal dan menguak sejarah di balik tempat bersejarah tersebut.

"Sangat disayangkan banyak tempat purbakala hanya sekadar tempat melancong dan menghabiskan waktu bagi pengujungnya. Gunung Padang akan bernasib sama jika riset tidak dituntaskan dan hanya jadi tempat membuang sampah pengunjung yang datang," ujarnya.

Jika riset tidak berhasil, tegas dia, Gunung Padang hanya menjadi objek wisata belaka, seiring waktu eksistensinya akan hilang ditelan sejarah. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI