Suara.com - Warga asli di sekitar lokalisasi Dolly yang mendukung program alih fungsi kawasan Dolly dan Jarak ternyata mendapat intimidasi dari oknum tertentu.
Selama ini warga yang pro-rehabilitasi kawasan Dolly lebih memilih diam. Sementara mereka yang menentang program pemkot makin frontal dengan menunjukkan berbagai tindakan yang belakangan kian meresahkan.
Ketua RT5 RW12 Kelurahan Putat Jaya Yono mengungkapkan rumahnya pernah didatangi puluhan orang. Mereka menuding Yono menggalang dukungan terhadap upaya alih fungsi Dolly.
Padahal, sejatinya dia hanya mengajukan permohonan pavingisasi kepada Pemkot Surabaya.
"Saya ini sebenarnya netral. Saya menghormati kebijakan pemkot tapi di sisi lain juga tidak pernah menentang mereka yang kontra. Tapi kalau tindakannya sudah meresahkan seperti ini kami (para RT setempat) juga tidak bisa tinggal diam," tegasnya.
Menurut Yono, banyak warganya yang setuju upaya rehabilitasi oleh pemkot, namun tidak berani bersuara karena ketakutan. Apalagi situasi di lokalisasi Dolly dan Jarak kini kian memanas.
Dia menambahkan, oknum yang mengintimidasi warga itu kebanyakan justru berasal dari luar wilayah tersebut.
"Penduduk asli malah mendukung upaya pemkot agar lingkungan bisa lebih baik," katanya. (Antara)