NU: Jangan Jadikan Masjid sebagai Tempat Black Campaign

Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 14 Juni 2014 | 14:40 WIB
NU: Jangan Jadikan Masjid sebagai Tempat Black Campaign
Ilustrasi: Masjid. (Antara/Ekho Ardiyanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Abdul Manan mengimbau seluruh masjid di Indonesia untuk menjaga netralitas fungsinya sebagai tempat ibadah dan pemberdayaan umat menjelang pemilihan umum presiden 2014.

“Masjid adalah tempat yang netral. Tidak boleh dibuat kampanye. Karena masjid merupakan tempat berkumpulnya jamaah dari berbagai macam golongan dan aspirasinya bermacam-macam,” ujar Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani, seperti dilansir dari laman resmi NU.

Manan juga menyayangkan adanya kampanye fitnah bernuansa SARA yang dikumandangkan melalui tempat ibadah umat Islam ini. Menurut dia, pengurus masjid semestinya dapat mencegah hal tersebut melalui penyeleksian khotib atau dai yang ada di sana.

“Tidak ada contoh dari Nabi untuk memusuhi golongan lain, apalagi black campaign (kampanye fitnah). Masak orang yang benar-benar Islam, benar-benar haji, diplesetkan sebaliknya. Tidak benar itu,” tuturnya.

Kalaupun masjid menjadi tempat pembicaraan politik, lanjut Manan, materi yang disampaikan mestinya bersifat normatif saja, tidak menyudutkan atau mendukung salah satu pihak.

“Mungkin mengenalkan bahwa tasharruful imam alar ra’iyyah manuthun bil mashlahah (kebijakan pemimpin tergantung pada kemaslahatan umat). Yang begini tidak apa-apa,” paparnya.

Menurut dia, masjid bisa menjadi sarana pengembangan dakwah, pendidikan, bahkan ekonomi, namun bukan politik praktis. “Lebih baik pengurus masjid menyiapkan bagaimana memakmurkan masjid menghadapi Ramadhan, daripada harus kampanye fitnah,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI