Timses Jokowi: Pertanyaan Acara Debat Capres Harusnya Dibocorkan

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 14 Juni 2014 | 14:30 WIB
Timses Jokowi: Pertanyaan Acara Debat Capres Harusnya Dibocorkan
Debat capres-cawapres 2014 di Balai Sarbini Jakarta, Senin (9/6). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Bidang Politik DPP PDI Perjuangan Hamid Basyaib mengatakan seharusnya KPU belajar dari acara debat calon presiden dan calon wakil presiden yang diselenggarakan di negara-negara lain. Pasalnya, menurut dia, acara debat yang diselenggarakan di Indonesia kurang maksimal.

"Saya gak ngerti, apa sangat berat atau sangat banyak beban kerjanya sehingga tidak sempat memikirkan hal-hal teknis yang dianggap gak penting itu," kata Hamid dalam diskusi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/2014).

Menurut Hamid, KPU seharusnya sudah mempunyai pengalaman untuk menyelenggarakan acara debat kandidat presiden dan wakil presiden karena selama ini sudah banyak debat serupa yang sukses di luar negeri.

Hamid menambahkan acara debat di Indonesia bisa dimaksimalkan, misalnya dengan melibatkan ahli komunikasi.

"Sebuah debat yang dijadikan pertunjukan di televisi, pasti show-nya harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh," katanya.

Hamid mengusulkan agar pertanyaan yang akan diajukan moderator dibocorkan ke para kandidat sepekan sebelum acara. Dengan demikian, para kandidat, bisa mempelajarinya terlebih dahulu.

"Agar semua rakyat sudah bisa mendengar dan memikirkan jawabannya karena ini bukan ujian yang tidak boleh menyontek. Kita menguji capres, tapi bukan dengan level seperti itu. Masa debat capres kita diturunkan derajatnya seperti itu," kata dia.

Debat putaran pertama, Senin (9/6/2014), diikuti oleh pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta pasangan nomor urut dua Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sedangkan debat putaran kedua pada Minggu (14/6/2014) hanya diikuti oleh Prabowo dan Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI