Keluarga Korban Pelanggaran HAM Minta Ditemui Jokowi

Laban Laisila Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2014 | 19:39 WIB
Keluarga Korban Pelanggaran HAM Minta Ditemui Jokowi
Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) berunjuk rasa di depan gedung Mahkamah Konstitusi dan Istana Negara Jakarta, Kamis (12/6). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Jaringan Solidaritas Korban dan Keluarga Korban Untuk Keadilan, Sumarsih, meminta calon presiden Joko Widodo mau menemui korban Pelanggaran HAM Berat masa lalu selama sepuluh menit.

Hal itu disampaikan Sumarsih saat bertemu dengan Wakil Ketua DPR Pramono Anung di ruang Rapat Pimpinan DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

"Kami mohon kepada bapak, agar kalau bisa Bapak Jokowi menemui kami pada hari Kamis, sekitar jam 4, biar 5 (sampai) 10 menit saja, kami sangat mengharapkannya," pinta Sumarsih.

Ibunda korban penembakan mahasiswa Trisakti pada 1998 itu juga menyampaikan perjuangannya selama ini terkait penyelesaian masalah HAM yang sudah lama dilakukan.

Dia menambahkan dirinya sudah melayangkan 324 pucuk surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sambil menggelar aksi diam di depan Istana Negara. Sayangnya belum ada respon dari presiden.

“Semoga di akhir masa DPR ini bisa menemukan jalan keluar," keluh Sumarsih.

Menanggapi hal tersebut, Pramono Anung mengatakan akan menyampaikan hal tersebut, tetapi merasa keberatan kalau bertemu pada hari Kamis, apalagi kalau dilakukan di depan istana.

Menurutnya, Jokowi adalah tipe orang yang tidak mau masalah ini dipolitisasi.

"Menurut saya juga tidak baik ya, nanti saya sampaikan ke beliau," tandas Pramono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI