Kapolri: Potensi Konflik Saat Pilpres Terjadi di Kota Besar

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2014 | 16:32 WIB
Kapolri: Potensi Konflik Saat Pilpres Terjadi di Kota Besar
Ilustrasi: Anggota polisi (suara.com/Bernard Chaniago)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan Polri telah menyiapkan pasukan pengamanan untuk setiap tahapan dalam Pemilihan Umum Presiden 2014.

"Kami sudah siapkan pengamanan seluruh tahapan," kata Jenderal Sutarman kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Menurut dia, pengamanan juga telah disiapkan untuk keperluan distribusi perlengkapan Pilpres hingga ke daerah-daerah guna kelancaran hajat demokrasi 9 Juli nanti.

Kapolri juga mengemukakan telah menganalisis berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) mana yang diklasifikasi sebagai TPS aman dan TPS rawan.

Untuk Pilpres, ujar Sutarman, potensi konflik lebih besar kemungkinan terjadi di kota-kota besar.

Hal itu dinilai agak berbeda dengan pemilu legislatif yang potensi konfliknya lebih besar ada di daerah.

Petugas kepolisian hingga saat ini dinilai telah berhasil dalam menempatkan personil di sejumlah titik dan acara untuk menjaga kampanye Pilpres 2014 tetap kondusif.

Hal itu terlihat, misalnya dari sekitar 900 anggota kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya debat capres-cawapres yang berlangsung Senin (9/6/2014) malam di Balai Sarbini, Jakarta Selatan.

"Ada lima satuan tugas (satgas) dengan total 651 personil yang dikerahkan. Kemudian, ditambah personil dari Polres Jakarta Selatan dan Polsek Setiabudi sekitar 300 orang," kata Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Kombes Marolop Manik di Balai Sarbini.

Menurut dia, satgas satu terdiri dari polisi intel dan pembinaan masyarakat (binmas), satgas dua yaitu Sabhara, Pengamanan Objek Vital (PAM Obvit) dan petugas lalu lintas. Sedangkan, satgas tiga adalah Brimob.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI