Khofifah: Jangan Rusak Demokrasi dengan Isu SARA

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 12 Juni 2014 | 11:25 WIB
Khofifah: Jangan Rusak Demokrasi dengan Isu SARA
Khofifah Indar Parawansa. [Antara/Rudi Mulya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA)  yang muncul dalam kampanye calon presiden-calon wakil presiden sangat sensitif di masyarakat dan bisa memicu konflik horizontal. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan, isu SARA mencuat karena ada pihak yang tak percaya diri dengan pasangan yang diusung.

"Jangan menghalalkan segala cara untuk menang," terang Khofifah, seperti dilansir laman NU online, Kamis (12/6/2014).

Khofifah menambahkan, segenap tokoh Indonesia yang moderat telah berusaha agar bangsa Indonesia yang berbeda bisa hidup berdampingan. "Karena itu, jangan hanya karena pilpres tatanan masyarakat yang baik itu menjadi rusak," tandasnya.

Khofifah mengajak semua yang turut dalam kontestasi pilpres untuk menghindari cara-cara destruktif yang bisa merusak demokrasi. Apalagi kedua pasangan telah berjanji akan bertarung dengan adil.

"Siap menang dan siap kalah itu berarti harus siap bersaing secara fair. Tidak membuat suasana politik dengan isu SARA dan menghindari kecurangan pemilu," tegas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI