Suara.com - Ribuan polisi Korea Selatan menyerbu markas kelompok religi, Kamis (12/6/2014). Ini merupakan penyerbuan kedua secara beruntun dalam upaya menemukan bos pemilik kapal feri Sewol, Yoo Byung-Eun.
Dalam tayangan televisi diperlihatkan, polisi menyerbu kompleks pertanian serta gereja di Anseong, 80 kilometer dari Seoul. Sekitar 3.600 polisi dilibatkan dalam operasi pencarian besar-besaran itu. Yoo (72 tahun) merupakan anggota aliran Evangelical Baptist Church of Korea.
Dia diyakini sempat tinggal di markas kelompok tersebut. Sekitar 6 ribu polisi yang menyerbu markas tersebut menahan lima penganut aliran itu pada aksi penyerbuan pertama karena ikut membantu persembunyian Yoo. Aparat hukum sudah mengirim surat panggilan kepada Yoo untuk diperiksa dalam kasus karamnya kapal feri Sewol.
Namun, Yoo tidak pernah memenuhi panggilan tersebut. Yoo merupakan kepala keluarga di balik perusahaan Chinghaeijin Marine Co, yang mengoperasikan feri Sewol dengan berat 6.825 ton. Kapal itu tenggelam pada 16 April lalu dan menewaskan hampirĀ 300 penumpang. Musibah itu terjadi karena kapal diduga kelebihan beban.
Yoo ingin dimintai keterangan terkait dugaan kelalaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan sehingga menyebabkan kapal tersebut karam. Pihak penyelidik menduga ada aturan keselamatan yang dilanggar sehingga kapal feri tersebut karam.
Yoo memang tidak ada kaitan langsung dengan perusahaan Chonghaejin, tetapi anak-anaknya dan juga sahabat dekatnya mengontrol perusahaan itu melalui sejumlah perusahaan induk. Aparat keamanan juga sudah memberikan iming-iming hadiah sebesar 490 ribu dolar Amerika kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi terkait keberadaan Yoo. (AFP/CNA)