Suara.com - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengakui mendapat proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahrga Nasional(P3SON) di Hambalang, Bogor, karena peran Anas Urbaningrum yang menjabat Ketua Umum Demokrat waktu itu.
Hal tersebut disampaikan Nazaruddin saat dimintai keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (11/6/2014), untuk terdakwa mantan menteri olahraga Andi Malarangeng.
Dia juga menyebutkan sejumlah orang, termasuk Mindo Rosalina Manullang, bekas anak buahnya yang hanya berperan kecil untuk memenangkan proyek.
"Intinya proyek ini didapat karena waktu itu Mas Anas memegang kekuasaan, sehingga mampu mengarahkan orang, meyakinkan orang, bukan karena Mahfud pintar, Rosa pintar, saya pintar, atau pun Mas Anas pintar," jelas terpidana tujuh tahun penjara atas kasus yang sama itu.
Dia juga mengakui sudah ada rekayasa sebelumnya soal proyek, sampai saat Nazaruddin dipertemukan dengan Andi Malarangeng yang waktu itu menjabat Menpora.
Nazaruddin dikondisikan oleh Anas agar Wafid Muharram, bawahan Andi Malarangeng tidak diganti.
"Pada saat kita berangkat ke Kemenpora itu, sudah dikondisikan, intinya waktu pertemuan itu supaya Wahid Muharram jangan diganti, karena kalau diganti proyek Hambalang buyar semua, semuanya sudah diskeanrio oleh Mas Anas," cerita Suami Neneng ini di Pengadilan Tipikor.