Suara.com - Salah satu pentolan kelompok kriminal bersenjata di Papua, Rudi Orari tewas tertembak di Angkasera, Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (10/6/2014), demikian dilaporkan kantor berita Antara.
Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian mengakui tewasnya Rudi, yang juga disebut sebagai pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM), dalam kontak tembak dengan anggota kepolisian resort Yapen di bawah pimpinan AKBP Gatot Suprasetya.
"Rudi Orari bukan panglima OPM, tetapi pimpinan kelompok kriminal bersenjata, karena selama ini melakukan tindakan kriminal," kata Tito.
Menurut dia, tertembaknya Rudi Orari itu berawal dari adanya laporan pembunuhan terhadap warga bernama Erens Aninam yang diduga dilakukan Elias Aninam. Untuk mengusut pembunuhan itu, aparat keamanan mendatangi tempat kejadian perkara di Kainui.
Saat menuju lokasi perkara itu, rombongan Gatot dihadang oleh kelompok Rudi sehingga terjadi kontak tembak di Kampung Konti Distrik Angkasera, Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Saat kontak senjata itu, Rudi Orari tewas tertembak dan berhasil disita kembali satu pucuk senjata jenis V5 bersama lima magasin," jelas Tito lebih jauh.
Kelompok Rudi Orari, menurut polisi, diketahui beroperasi di wilayah Kepulauan Yapen hingga Mamberamo dengan jumlah pengikut sekitar 30 orang dan membawa lima hingga enam pucuk senjata.
Senjata SS1 V5 itu sendiri diduga milik anggota Polsek Angkasera yang dirampas saat menyerang polsek tersebut tahun 2013 lalu. (Antara)