Suara.com - Di ajang GP Kanada yang tuntas digelar Minggu (8/6/2014) lalu, balapan Formula 1 (F1) mencatatkan juara barunya sejak 2012 lalu. Dia adalah pebalap muda tim Red Bull, Daniel Ricciardo. Sebuah pencapaian yang mengesankan tentunya bagi sang pebalap.
Bagaimana sebenarnya perasaannya menjadi juara, serta semangat dan optimismenya menuju balapan-balapan mendatang? Berikut petikan wawancara dengan anak muda Australia tersebut seusai kemenangannya, seperti dimuat situs Formula1.com:
Anda dikenal sebagai orang yang suka tersenyum. Jadi, seberapa lama Anda akan tersenyum (senang) untuk yang ini (kemenangan)?
Ini akan bertahan lama sekali! Hari yang luar biasa, dan betapa luar biasa rasanya bisa meraih kemenangan pertamaku dan berdiri di podium itu. Tidak mudah meraihnya, itu bahkan hanya datang sejak lap-lap terakhir. Saya kira itu hanya muncul di 8 lap terakhir... saat saya mendahului Perez (Sergio Perez/Force India) dan aku menyadari bahwa kami punya peluang bertarung untuk posisi terdepan. Menyadari (mobil) Mercedes mendapatkan masalah, penting bagi kami untuk memanfaatkan kesempatan itu dan meraih kemenangan. Saya tak ingin membiarkan kesempatan ini lolos, karena tidak setiap hari ada peluang memenangkan balapan Formula 1. Jadi, ya, saya senang sekali saya bisa memperjuangkannya.
Bagaimana Anda merasakannya secara mental, ketika menyadari kian dekat ke peluang juara dan kemudian benar-benar ada kesempatan nyata untuk mewujudkan itu?
Anda menjalaninya tahap demi tahap. Saat berada di belakang Perez, saya lalu menyadari Nico (Rosberg) punya masalah, dan tiba-tiba dia hanya beberapa detik di depan kami. Jadi saya camkan pada diri sendiri bahwa pemimpin balapan ada di sana, dan saya hanya perlu menemukan cara melewati Perez, lalu saya akan berpeluang memenangi balapan ini. Awalnya, saya tidak benar-benar memperhatikan bagaimana kondisi Nico. Saat itu lebih soal bagaimana melewati Perez, dan dari situ baru mengupayakan melewati Nico. Lagipula, Seb (Vettel) mendekati di belakang, dan (Felipe) Massa juga mendekat. Jadi jika saya tak bisa menempel Perez, hampir pasti mereka (di belakang) akan melewati saya. Saya benar-benar harus membayanginya. Jadi saat itu memang balapan berkecepatan tinggi bagi kami semua.
Seberapa manis sampanyenya terasa sebagai juara?
Rasanya memang benar-benar manis. Biasanya, sampanye bukanlah minuman favorit saya. Tapi mulai hari ini (Minggu) saya menyukainya. Saya benar-benar gembira bahwa kami menang hari ini, dan tentunya ini jadi tambahan poin besar bagi tim... Saya mungkin akan menunda penerbanganku malam ini, dan barangkali akan menikmati lebih banyak sampanye manis ini.
Apakah ini pertanda baik untuk GP Austria, balapan kandang Red Bull?
Jika kami bisa mengulangi hasil ini di Spielberg (Sirkuit GP Austria), saya kira Austria akan meledak dengan kegembiraan. Saya dengar sebelumnya balapan itu tiketnya sudah terjual habis. Dan saya yakin dengan hasil hari ini, tidak ada tiket apa pun yang tersisa. Ini adalah hasil yang hebat, dan saya yakin Mr Mateschitz (Dietrich Mateschitz, bos tim Red Bull) yang menonton dari rumah juga sama senangnya dengan kami. Saya tak sabar merayakan sukses bersamanya di Austria.
Di awal musim ini, tidak banyak yang memprediksi Anda akan menjalani balapan-balapan awal sebaik ini dengan tim baru. Anda sendiri menyangka, tidak?
Jika melihat kembali ke posisi kami Februari lalu, ya, saya takjub juga. Tapi saya selalu yakin, jika saya memiliki paket yang tepat, saya akan mampu bersaing tidak hanya dengan rekan setim, tapi juga para pebalap terdepan. Jadi saya selalu menjaga semangatku setinggi-tingginya, dan saya akan terus begitu ke depan. [Formula1.com]