Suara.com - Isu oknum Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang memihak salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) juga terdengar di Sidoarjo, Jawa Timur. Babinsa tersebut diduga membantu pemasangan baliho pasangan capres Prabowo Subiato dan cawapres Hatta Rajasa.
Namun, isu tersebut langsung dibantah Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmiko. Menurut dia, tidak ada anak buahnya yang berbuat seperti yang dituduhkan itu.
"Anak buah saya sudah bekerja siang-malam memantau keamanan untuk pilpres, tapi justru dituduh ikut membantu memasang baliho, karena itu saya langsung cek kebenarannya ke kelurahan dan panwascam, ternyata tidak ada itu," katanya kepada pers di Makodam V Brawijaya, Surabaya, Senin (9/6/2014).
Setelah melakukan pertemuan dengan Danrem 084/BJ Kolonel Arh Nisan Setiadi, jenderal berbintang dua itu mengaku prihatin dengan laporan pensiunan TNI Tubagus Hasanuddin kepada media massa, padahal fakta yang ada belum tentu benar.
"Kalau hanya melihat dari jauh orang yang berpakaian doreng, saya kira aktivis Pemuda Pancasila juga berpakaian doreng, apalagi kalau beliau itu pensiunan TNI mestinya melapor ke saya, bukan melapor ke pers atau parpol," katanya.
Menurut dia sesama anggota TNI yang saling melapor itu justru akan menjatuhkan kredibilitas TNI. "Padahal, kalau dia melapor, saya pasti akan langsung menindak sesuai dengan aturan, karena kalau saling melapor antarsesama TNI akan mengorbankan TNI itu sendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam V Brawijaya itu mengharapkan sesama anggota TNI tetap menjaga jiwa korsa.
"Jangan hanya saat menjadi komandan meminta anak buah untuk solid tapi sekarang justru saling membuka aib dan gontok-gontokan," katanya.
Ia menjamin jajaran TNI di Jatim mulai dari dirinya hingga danrem, dandim, hingga babinsa tetap netral dalam Pilpres 2014. Dirinya menambahkan, pihaknya akan menindak tegas anggotanya yang terbukti secara hukum melanggar aturan tentang netralitas TNI sesuai dengan aturan yang berlaku. (Antara)