Suara.com - Pemkot Surabaya bekerja sama dengan sejumlah pihak memberikan bantuan stimulus kepada warga yang terkena dampak lokalisasi Dolly dan Jarak.
Pemkot berharap bantuan tersebut memebuat mereka siap beralih profesi setelah penutupan dua lokalisasi pada 18 Juni mendatang.
"Sebagai pemerintah, Pemkot Surabaya wajib memberikan peluang kepada warganya untuk menjadi lebih baik," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat memberikan bantuan di kediaman wali kota, Senin (9/6/2014).
Ada 79 warga Surabaya yang hadir mendapat bantuan di kediaman wali kota. Selain warga, ikut hadir beberapa tokoh masyarakat, ulama dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Yang paling penting bagi saya sebagai ummaro (pemerintah) adalah bagaimana memperbaiki kondisi ekonomi dan kesejahteraan warga, termasuk warga Putat Jaya," jelasnya.
Beberapa lembaga yang ikut bekerja sama tersebut yakni Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF), Muhammdiyah. Sebelumnya, Nahdlatul Ulama dan Universitas Ciputra juga memberikan bantuan.
"Kita tidak bisa hanya berpikir besok bisa makan. Tapi bagaimana makanan yang kita makan bisa membawa anak-anak kita tumbuh menjadi anak-anak yang luar biasa. Sebagai orang tua kita wajib berjuang, tetapi juga harus bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak," sambung wali kota.
Dijelaskan wali kota, semua produk tersebut merupakan hasil buatan warga miskin dan juga warga terdampak di daerah lokalisasi seperti di Dupak Bangunsari. Awalnya, mereka juga tidak tahu apa-apa tentang usaha membuat produk kerajinan.
Namun, setelah mendapatkan pelatihan dari Pemkot Surabaya, kreativitas mereka kemudian tumbuh. Apalagi, Pemkot Surabaya tidak sekadar memberikan pelatihan, tetapi juga menfasilitasi produk mereka agar laku di pasaran. (Antara)