SBY: Kemajuan Ekonomi Jangan Jauhkan Masyarakat dari Agama

Sabtu, 07 Juni 2014 | 01:39 WIB
SBY: Kemajuan Ekonomi Jangan Jauhkan Masyarakat dari Agama
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Setkab.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, kemajuan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan jangan sampai menjauhkan masyarakat dari agama, karena hal itu akan membawa kemunduran dan keruntuhan suatu bangsa.

"Kemajuan ekonomi, perdagangan dan teknologi, tidak boleh menjauhkan masyarakat dari agama," kata SBY saat membuka MTQ Nasional XXV tahun 2014 di Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/6/2014) malam.

Menurut SBY, MTQ ke-25 diselenggarakan di Kota Batam yang merupakan salah satu gerbang utama perekonomian di Indonesia bagian barat, memberi pesan tersendiri. Yaitu bahwa derap perdagangan industri dan jasa tidak boleh meminggirkan peran agama.

SBY pun memaparkan, nilai-nilai agama sangat penting bagi kehidupan, antara lain karena selain memperkuat keimanan dan ketakwaan, juga meningkatkan etos kerja.

Sehubungan dengan itu, SBY menilai bahwa MTQ kali ini mengangkat tema yang besar, yaitu bagaimana membawa aktualisasi nilai-nilai Alquran untuk membawa bangsa menjadi bangsa yang maju, unggul dan bermartabat, serta dapat memenangkan persaingan global.

"Pembudayaan membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan Alquran, merupakan esensi utama Alquran," katanya pula.

Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan bahwa MTQ telah membudaya di Tanah Air, karena dilakukan berjenjang dari tingkat desa hingga ke tingkat nasional. Menurut Agung pula, saat ini minat remaja dalam membaca Alquran telah berkembang sangat pesat, dan itu dapat memberikan dampak positif terhadap moral masyarakat yang semakin kompleks permasalahannya.

"Alquran tidak hanya dibaca dan dihafal, tetapi harus dijadikan sebagai pedoman perilaku kehidupan sehari-hari," ujar Agung.

Rangkaian kegiatan MTQ XXV di Batam yang berlangsung pada 4-14 Juni, juga diisi dengan pawai taaruf dan pameran produk kreatif serta bazar. Acara inti sendiri dilaksanakan sepanjang 7-12 Juni, tersebar di berbagai lokasi yakni Aula Lembaga Adat Melayu, Dataran Engku Putri, Aula Siskohat PIH Batam, Masjid Baiturahim, Aula BP kawasan lantai 3, Universitas Batam (Uniba), serta Asrama Haji Batam. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI