Suara.com - Tim pencari korban ambruknya rumah toko (ruko) tiga lantai di Samarinda, Kalimantan Timur masih berupaya mengevakuasi lima orang korban yang tertimbun puing bangunan. Kini, tim sedang berusaha mengevakuasi satu jenazah yang sudah terlihat di bawah beton.
"Saat ini masih lima orang yang tertimbun, tapi sudah ada satu jenazah yang terlihat. Kami sedang berusaha melakukan evakuasi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Robby Hartono kepada Suara.com melalui sambungan telepon, hari Kamis (5/6/2014).
Menurut Robby, pencarian dipusatkan pada tiga titik yang diduga sebagai tempat para pekerja saat bangunan tersebut roboh hari Selasa 3 Juni 2014 lalu.
"Pencarian dilakukan di tiga titik. Tim terus menggali di tempat itu selama 24 jam," sambung Robby yang mengepalai evakuasi.
Robby mengungkapkan, panjangnya lapisan beton yang ambruk mempersulit upaya pencarian. Untuk itu, beragam peralatan, termasuk alat berat dilibatkan untuk meringankan pekerjaan tim pencari.
"Betonnya ini panjang sekali ya. Ukurannya 98 kali 15 meter, jadi kesulitannya di situ. Kami menggunakan alat berat untuk membongkar beton," ujar Robby.
Dengan demikian, menurut Robby, jumlah korban meninggal dunia yang sudah berhasil dievakuasi berjumlah tujuh orang. Seperti diberitakan sebelumnya, ruko tiga lantai di kawasan Perumahan Cendrawasih Permai, Kota Samarinda roboh pada Selasa 3 Juni 2014 pagi. Ruko itu roboh saat dalam tahap pengerjaan. dari 85 pekerja yang ada di dalam ruko, 70 di antaranya selamat.