Suara.com - Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan menargetkan pembangunan 25 bendungan untuk memperbaiki irigasi pertanian, sebagai salah satu upaya mendongkrak produksi pertanian berbasis kerakyatan. Hal itu dikatakan Jokowi dalam pemaparan landasan ekonomi di depan ratusan pengusaha di Jakarta, Rabu (4/6/2014) malam.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan bahwa perbaikan irigasi dan pembangunan bendungan merupakan komitmen dirinya dan cawapres Jusuf Kalla (JK) untuk pembangunan infrastruktur pertanian, sebagai penunjang peningkatan produksi.
"Kami akan bangun 25 bendungan, lengkap dengan irigasinya," ujar Jokowi, sambil menambahkan bahwa dalam kerangka ketahanan pangan, diperlukan infrastruktur pertanian yang memadai agar memudahkan kegiatan produksi petani.
Capres yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI itu mengatakan, hal tersebut menjadi pemikiran makro pemerintahannya jika dia terpilih. Dia pun mengatakan bahwa rincian dari rencana aksi itu masih akan dibahas lebih lanjut.
Selain pembangunan infrastruktur, Jokowi juga menekankan soal diperlukannya kemudahan akses pasar bagi petani untuk memasarkan hasil produksi. Tingkat kesejahteraan petani yang sangat rendah sekarang ini, menurut Jokowi, dipengaruhi oleh permainan oknum dalam pasar yang terus membuat harga di tingkat petani rendah.
"Selama ini banyak tengkulak yang memainkan harga petani. Itulah yang menyebabkan petani menderita," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta non-aktif ini juga berjanji akan menjamin ketersediaan bibit, benih dan pestisida, untuk petani. Sebagaimana dokumen visi-misi Jokowi yang diunggah di laman resmi KPU, dia mencanangkan pembangunan 1.000 desa berdaulat benih hingga 2019.
Jokowi juga bertekad menghentikan konversi lahan pertanian ke berbagai sektor seperti industri dan lainnya. "Sebenarnya boleh saja dialihkan, tapi jangan (dari) lahan pertanian produktif," ujarnya. (Antara)