Suara.com - Ahli kimia dan farmasi Alexander "Sasha" Shulgin, yang dikenal sebagai penemu ekstasi, meninggal dunia pada usia 88 tahun di Berkeley, California, Amerika Serikat, hari Senin (2/6/2014) waktu setempat. Lelaki yang kerap dijuluki "bapak ekstasi" meninggal akibat kanker hati yang diidapnya.
Menurut pengakuan Ann, istri yang juga berperan sebagai mitra penelitiannya, lelaki yang akrab disapa Sasha itu meninggal tanpa rasa sakit. Sasha menghembuskan nafas terakhir saat bersantai mendengarkan musik meditasi.
Shulgin, keturunan imigran asal Rusia itu menerima gelar Ph.D. dalam bidang biokimia dari Universitas California, Berkeley, pada tahun 1954. Pada tahun 1976, dia mengembangkan formula buatan ilmuwan Jerman yang dilupakan pasca Perang Dunia II menjadi obat yang kini dikenal dengan sebutan ekstasi. Awalnya, ekstasi merupakan obat terapi psikologi, namun pada perkembangannya, obat itu disalahgunakan sebagai obat rekreasi.
Selain ekstasi, Shulgin juga menciptakan 200 obat lainnya. Semua itu ia buat dalam sebuah laboratorium pribadi di halaman belakang rumahnya. Shulgin dikenal sebagai ilmuwan yang selalu mengujicobakan obat-obatan buatannya kepada dirinya, anggota keluarga, dan temannya sebelum didaftarkan secara resmi ke lembaga pengawas obat. (Dailymail/Time/RT)