Suara.com - Korban tewas akibat ambruknya rumah toko (ruko) Cendrawasih Permai di Jalan Ahmad Yani Samarinda, Kalimantan Timur, bertambah menjadi lima orang.
Kepala Kantor Badan SAR Nasional Kota Balikpapan Hendra ditemui di lokasi ruko ambruk, Rabu (4/6/2014) siang mengatakan, satu pekerja yang bernama Jarwo, ditemukan di reruntuhan bangunan pada Rabu (4/6/2014) subuh sekitar pukul 04.30 Wita.
"Tadi pagi, sekitar pukul 04.30 Wita, satu pekerja kembali ditemukan, sudah dalam kondisi meninggal dunia," ungkap Hendra.
Dengan ditemukannya satu korban tersebut kata Hendra, tersisa tujuh pekerja yang tertimbun di reruntuhan gedung ambruk tersebut.
"Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda, dari seluruh korban ambruknya ruko itu, termasuk korban selamat dan terluka serta meninggal, seluruhnya berjumlah 77 orang sehingga masih ada tujuh pekerja yang tertimbun di reruntuhan ruko tersebut," kata Hendra.
Tim SAR lanjut Hendra masih terus berupa melakukan pencarian terhadap korban yang kemungkinan masih hidup.
"Kami sangat berharap, ada pekerja yang tertimbun yang masih hidup. Untuk itu, proses pencarian masih kami lakukan secara manual dan belum berani menggunakan alat berat," ujar Hendra.
Ruko di kompleks perumahan Cendrawasih Permai itu ambruk pada Selasa (3/6/2014) sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu, terdapat 84 pekerja yang berada di dalam ruko berlantai tiga, 64 orang berhasil selamat sedangkan lima orang terluka. (Antara)