Suara.com - Seorang pekerja bangunan yang selamat dari insiden robohnya ruko di Samarinda mengaku mendapat firasat sebelum peristiwa terjadi. Jefri (18), si pekerja bangunan, mengatakan, firasat itu datang lewat mimpi.
"Malamnya saya mimpi pas lagi mencari rumput kejatuhan pohon kelapa, dan jatuhnya persis di samping saya," terang Jefri saat dikonfirmasi di posko terdekat dengan lokasi kejadian yang menampung puluhan korban.
Pekerja bangunan asal Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur itu mengaku pada saat kejadian dia sedang tidur di kamar yang posisinya berada di lantai dua ruko yang telah roboh tersebut.
"Ada sekitar 15 orang teman saya yang berada di kamar, dan alhamdulillah semuanya bisa diselamatkan," terang Jefri.
Dia mengaku tidak ikut bekerja lembur melakukan pengecoran di lantai tiga, karena bukan kelompok kerjanya. Menurut Jefri kelompok kerjanya telah melakukan lembur seminggu sebelum pengecoran lantai tiga itu.
"Saya tergabung di kelompok mandor tiga, sementara yang lembur tadi malam kelompok mandor dua, total semua mandor ada empat," ujarnya.
Jefri mengaku baru tiga bulan bekerja di ruko perumahan tersebut, selepas dia bekerja bangunan di Bali.
"Saya ikut teman di sini baru tiga bulan bekerja. Saya sebelumnya juga bekerja bangunan di Bali," jelasnya.
Atas kejadian tetsebut Jefri mengaku sedikit mengalami trauma, dan kemungkinan akan mencari pekerjaan di tempat lain.
"Untuk sementara saya istirahat dulu, sembari menunggu teman, siapa tahu ada pekerjaan yang lebih baik dan aman," jelas Jefri.