Suara.com - Televisi yang berafiliasi dengan salah satu capres dan cawapres disinyalir lebih memberitakan calonnya dibandingkan mengedepankan aspek pemberitaan yang berimbang dari sisi durasi pemberitaan dan frekuensi segmen pemberitaannya.
Anggota Dewan Pers Bekti Nugroho mengatakan, calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo–Hatta lebih banyak diberitakan di Stasiun Televisi TV One (36.561 detik), MNC TV (5.116 detik), ANTV (3.223 detik) RCTI (4.714 detik) dan Global TV (2.690 detik) dibandingkan pasangan lainnya.
Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi – JK lebih banyak ditayangkan di Metro TV (37.577 detik), SCTV (6.089 detik), dan Indosiar (3.354 detik). Di Metro TV, pemberitaan Jokowi – JK dari dari 187 item (positif 184 segmen dan negatif 3 item ), Prabowo - Hatta dari 90 item (positif 86 segmen dan negatif 24 segmen).
“Contoh pemberitaan negatif antara lain pada 19 Mei di program Metro Siang, deklarasi Capres dan Cawapres menampilkan profil Jokowi –JK tapi diselingi biografi Prabowo justru yang ditampilkan tentang temuan TGPF tentang keterlibatan Prabowo dalam kasus HAM - Mei 1998. Berita klip diulang pukul 15.40,” kata Bekti dalam surat elektronik yang diterima suara.com, Selasa (3/6/2014).
Contoh kedua yang ditayangan pada tangal 24 Mei 2014, pada pukul 04.47 WIB dan kembali ditayangakan pada pukul 08.23 saat pemberitaan “Dana Haji Jerat Menteri Agama” terdapat narator yang menyatakan SDA sebagai ketua partai PPP yang mendukung pencapresan Prabowo tersandung korupsi.
Stasiun televisi TV One, penilaian pemberitaan terhadap Jokowi – JK dari 79 segmen (positif 73 segmen dan negatif 6 segmen), sedangkan pemberitaan untuk Prabowo Hatta dari 157 segmen (positif 153 segmen dan Netral 4 segmen).
Stasiun televisi Trans 7, penilaian pemberitaan terhadap Jokowi – JK dari 15 segmen seluruhnya bernada positif, sedangkan pemberitaan untuk Prabowo - Hatta dari 15 segmen segmen seluruhnya bernada positif.