Suara.com - Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali menerima dua jenazah anak buah kapal yang tenggelam setelah kapal nelayan yang dibawanya terbakar di perairan Maluku. Kedua jenazah korban dibawa ke Pelabuhan Benoa sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah.
"Jenazah tiba Senin (2/6/2014) pagi. Kemudian jenazah sudah dilakukan pemeriksaan luar," ujar Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi di Denpasar, Bali, Selasa (3/6/2014).
Menurut Didit, dari hasil pemeriksaan ditemukan luka memar pada telinga dan leher bagian kiri Andi Supriadi (33) akibat terombang-ambing di tengah laut selama delapan hari sehingga menyebabkan korban tewas.
Sementara pada jenazah Suherman (42) ditemukan luka lecet pada pergelangan tangan bagian kiri yang menyebabkan korban meniggal dunia.
"Saat ini jenazah masih dititipkan di ruang jenazah, sedangkan untuk autopsi belum ada permintaan dari pihak kepolisian maupun keluarga," jelasnya.
Andi Supriadi yang berasal dari Indramayu dan Suherman asal Cirebon, Jawa Barat tewas setelah kapal pencari ikan yang membawa 30 ABK terbakar. KM Bandar Nelayan berlayar pada 25 Mei 2014 dan mengalami kebakaran saat mencari ikan.
"Saat ini jenazah masih dititipkan di ruang jenazah RSUP Sanglah," kata Dudut. (Antara)