Suara.com - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengapresiasi upaya penutupan lokalisasi Dolly yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Saya apresiasi dan mendukung yang dilakukan Bu Risma karena menyelamatkan perempuan Indonesia," katanya setelah bertemu dengan Risma di ruang kerjanya di kantor Kementerian Sosial di Jakarta, Senin (2/6/2014).
Mensos mengatakan akar permasalahan di lokalisasi adalah kemiskinan dan rentan terjadi perdagangan orang.
"Kalau kita membiarkan ini zalim. Kita malu sebagai negara yang masyarakatnya agamis tapi Dolly menjadi lokalisasi terbesar di Asia Tenggara," tambah Mensos.
Lokalisasi Dolly direncanakan ditutup pada 18 Juni mendatang dan akan dihadiri oleh Mensos. Berbagai upaya dilakukan agar sekitar 1.400 eks PSK Dolly tidak kembali lagi. Salah satuya dengan memberikan pelatihan, sehingga mereka bisa mencari nafkah dengan cara yang lain.
Kementerian Sosial juga menyiapkan anggaran Rp8 miliar untuk merehabilitasi eks PSK tersebut. di antaranya, memberikan jadup (jaminan hidup) sebesar Rp20.000 per hari selama tiga bulan, uang transportasi untuk pulang ke kampung asal Rp250.000 dan modal usaha Rp3 juta.
Selama tiga bulan setelah kepulangan mereka, akan dilakukan pendampingan sehingga memastikan mereka tidak kembali lagi ke prostitusi dan usaha mereka berjalan.
"Saya yakin akan berhasil dan yang penting ada penegakan hukum," tambah Mensos. (Antara)