Suara.com - Direktur Latihan Gabungan (Dirlatgab) TNI Letjen TNI Lodewijk F Paulus menekankan komunikasi yang baik antarkomando pasukan yang terlibat.
Hal itu diungkapkannya saat pengecekan persiapan latihan di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
"Kelengkapan dan tanda-tanda latihan serta objek sasaran tembak meriam, roket, tank dan pesawat tempur yang akan digunakan agar disempurnakan," kata Lodewijk yang juga Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD tersebut.
Sebelum puncak latihan, sejumlah latihan parsial telah dilaksanakan oleh masing-masing satuan, seperti prajurit Artileri Medan Marinir yang menembakkan meriam Howitzer 105 MM dan Roket Misil 70 Grad dari pantai, serta pasukan Armed dan Artileri Pertahanan Udara Ringan (Arhanudri) Kostrad.
Selain itu sejumlah kekuatan tempur dari unsur udara juga sudah melaksanakan latihan, seperti pengerahan helikopter Bell untuk mobillisasi udara dan helikopter MI-17 yang mengangkut senjata serta aksi pesawat tempur.
Sementara itu tank-tank milik Marinir maupun TNI AD juga sudah menempati posisi masing-masing untuk melakukan manuver saat latihan gabungan.
TNI memberikan imbauan kepada warga yang bekerja sebagai petani dan penebang tebu di dekat pantai maupun nelayan di Banongan agar tidak bekerja saat puncak latihan, 4 Juni. Hal itu untuk menjamin keselamatan warga karena wilayah itu tersebut menjadi perlintasan meriam dari pantai ke sasaran. (Antara)