Suara.com - Setelah sempat ditutup sejak kemarin, Bandara Sultan Salahudin di Bima Nusa Tenggara Barat sudah kembali beroperasi sejak pukul 09.00 WIB tadi. Juru bicara Kementerian Perhubungan J.A Barat mengatakan, abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Sangeang Api sudah berbalik arah sehingga sudah tidak membahayakan rute penerbangan dari dan menuju bandara tersebut.
“Pukul 9 pagi tadi sudah ada penerbangan dari bandara Sultan Salahudin. Meski demikian, Kemenhub tetap melakukan komunikasi yang intens dengan BNPB terkait kondisi terakhir Gunung Sangeang Api. Apabila erupsi kembali terjadi, maka bukan tidak mungkin Bandara Salahudin kembali ditutup,” kata Barata kepada suara.com melalui sambungan telepon, Minggu (1/6/2014).
Barata menambahkan, pascaerupsi Gunung Sangeang Api, ada dua bandara yang ditutup yaitu bandara Tambolaka dan bandara Sultan Salahudin. Namun, Barata belum mendapatkan informasi apakah bandara Tambolaka sudah mulai beroperasi pada hari ini.
Dia menjelasan, erupsi gunung api tersebut tidak menganggu sejumlah bandara internasional yang dekat dengan Gunung Sangeang Api sepert Bandara Ngurah Rai di Bali dan bandara di Lombok.
“Dua bandara internasional itu tetap beroperasi tetapi banyak maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan karena abu vulkanik,” jelas Barata.
Gunung Sangeang Api melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter, dan menghembuskan awan panas sejak Jumat (30/5/2014) pagi.