Suara.com - Pasangan capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memang dijadwalkan akan memaparkan visi misinya di hadapan pengurus DPP Partai Demokrat 1 Juni mendatang, Tapi Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan belum ada kepastian pilihan akan dijatuhkan kepada pasangan itu.
“Bisa jadi tetap netral dan menyerahkan setiap pilihan masing-masing di TPS (Tempat pemungutan suara),” jelas Ramadhan kepada suara.com saat dihubungi melalui telepon, Jumat (30/5/2014).
Dia mengungkapkan sejumlah prasyarat yang bisa memungkinkan pilihan Partai Demokrat.
“Kami memilih yang sejalan secara ideologi dan garis perjuangannya yang pro rakyat,” kata Ramadhan.
Apa yang disampaikan oleh Prabowo-Hatta nanti, menurut Ramadhan, bisa saja tidak sejalan dengan visi misi Demokrat.
Dia juga mengatakan, masih menunggu keputusan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencermati pilihan para pengurus dan kendati mengakui kalau komunikasi politik dengan duet Prabowo-Hatta lebih lancar ketimbang dengan Jokowi-JK.
“Inilah yang saya katakan komunikasi politik itu jangan dibikin buntu, dibuat ramah, santun dan terbuka,” kata Ramadhan.
SBY dalam beberapa kesempatan memang kerap menyatakan tidak mendukung visi misi capres yang ingin menasionalisasi asset asing dan kembali ke UUD 45. Dari dua hal yang disebutkan SBY tadi, kerap diucapkan Prabowo dalam beberapa kali kesempatan Pidato.
Sementara dari sisi komunikasi politik, pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa yang juga besan SBY, paling lancar berkomunikasi.
Pemaparan visi misi pasangan Prabowo-Hatta di depan SBY akan menjadi pertemuan kedua mereka setelah keduanya mendeklarasikan diri sebagai capres cawapres. Pertemuan pertama dilakukan di Cikeas, beberapa jam setelah Prabowo-Hatta deklarasi yang didukung oleh enam partai.