Suara.com - Sejumlah warga lintas profesi dan para tokoh di Lampung berinisiatif membuka Warung Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai tempat berkumpul dan berdialog membahas pasangan calon presiden-wapres untuk Pemilihan Presiden 2014.
Kalangan kampus, profesional, pengusaha, aktivis, kelompok agama dan sejumlah kalangan lintas profesi dan lintas generasi, di Bandarlampung, Kamis (30/4/2014) malam, menyepakati Warung Jokowi-JK segera dibuka di berbagai lokasi di Bandarlampung maupun kabupaten/kota lainnya.
Tanjung, salah satu penggerak Warung Jokowi-JK, aktivitas dukungan yang diberikan kepada pasangan Jokowi-JK tidak semata bermotif politik transaksional atau bermuatan finansial, melainkan bentuk kepedulian warga atas masa depan bangsa Indonesia.
"Kita tak bisa tinggal diam melihat adanya tokoh yang banyak terbelit masalah, malah berani mencalonkan diri sebagai presiden, mau dibawa kemana negara ini," ujar Tanjung.
Dia menegaskan bahwa Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan yang paling bertanggungjawab atas penyelesaian semua masalah bangsa ini, bagaimana mungkin pihak yang bermasalah dapat menyelesaikan problematika negeri ini dengan baik.
Beberapa pengamat sosial politik di Lampung menyatakan adanya polarisasi di tengah masyarakat atas dua pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2014 kali ini, satu pihak mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, namun pada pihak lain yang mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.
Sebelumnya, pengamat politik dari FISIP Universitas Lampung (Unila), Dr Syarief Makhya menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei, pasangan Jokowi-JK diperkirakan dapat meraih dukungan mayoritas kendati harus menghadapi (kompetitor) pesaing utama yaitu Prabowo-Hatta Rajasa.
Menurut Syarief, berdasarkan hasil kebanyakan survei tentang para kandidat calon presiden yang disebut-sebut layak memimpin Indonesia, Jokowi memiliki basis dukungan yang mencapai 10 persen di atas kandidat lainnya.
Namun masih terdapat sekitar 40 persen warga yang punya hak pilih, masih belum menentukan siapa yang akan didukung untuk memimpin Indonesia lima tahun ke dapan. (Antara)