Ini 4 Hal Saling Bantah Antara Jokowi Vs Prabowo

Laban Laisila Suara.Com
Kamis, 29 Mei 2014 | 08:29 WIB
Ini 4 Hal Saling Bantah Antara Jokowi Vs Prabowo
Calon Presiden (Capres) Joko Widodo dan Capres Prabowo. [suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musim kampanye memang belum mulai, tapi perang mulut antar dua kubu antara bakal capres cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, justru sudah dimulai sebelum resmi ditetapkan sebagai capres cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Setidaknya ada tiga hal diantara para pendukung, bahkan sesekali komentar dari capres untuk menyindir lawannya yang akan berlaga dalam ajang Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang. Inilah tiga soal yang kerap ramai saling bantah antar dua kubu.

1. Petugas Partai

Sindiran soal capres petugas partai ini pertama kali dilemparkan oleh capres Prabowo di berbagai kesempatan saat dia berpidato di depan ormas dan di hadapan enam partai pendukungnya.

Tak mau kalah, tangan kanan Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga rajin menyindir di akun twitternya dengan menyebut Jokowi sebagai petugas partai dan memuji Prabowo adalah presiden independen pilihan rakyat.

“Cuma ada dua capres: capres mandiri pilihan rakyat atau capres PETUGAS PARTAI. Pilihan mudah, Insya Allah!” tulis Fadli di akun twitter miliknya.

Sementara, Puan Maharani yang kini ditunjuk sebagai Badan Pemenangan Pemilu Jokowi-JK membantahnya kalau Jokowi bukan petugas partai, melainkan hanya perwakilan partai.

“Mandat partai menugaskan, mandat yang diberikan Ketum itu adalah menunjuk orang jadi capres dari PDI Perjuangan. Mandat itu diberikan kepada Jokowi sebagai petugas partai. Tapi Pak Jokowi harus paham sebagai penugasan beliau itu adalah mewakili PDI Perjuangan,” kata Puan di kediaman Megawati, Menteng, Jakarta (15/5/2014).

2. Seragam

Kali ini sindirian justru dilemparkan langsung oleh Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (26/5/2014).

Jokowi menyebut kalau kemeja putih yang digunakan pasangan Prabowo-Hatta meniru gayanya yang doyan mengenakan kemeja putih polos.

“Kemarin kan kita pakai putih putih, eh di sana itu juga pakai putih-putih. Trend setternya itu kita sebenernya,” seru Jokowi saat mengawali pidato.

Kini gantian kubur Prabowo lewat Fadli Zon yang membantah.

“Rupanya @jokowi_do2 kurang informasi. Baju putih itu seragam @Gerindra Sejak 2008. Jd Sejak itu @Prabowo08 pakai baju putih. Siapa jiplak?” tulis Fadli, masih dari akun twitternya.

3. Soal bagi-bagi kursi menteri

Capres Jokowi sering menyebut kalau koalisi yang dikomandani PDI Perjuangan merupakan kerjasama tanpa syarat alias tidak ada bagi-bagi kursi menteri. Hal ini menjadi penekanan lagi saat Jokowi menyampaikan sambutan di depan lima partai pendukungnya sebelum mendaftar ke KPU.

Tapi rupanya cara koalisi ini dianggap aneh oleh Fadli Zon.

Dalam wawancara dengan Suara.com pada 14 April lalu, Waketum Gerindra itu mengatakan kalau pembagian kekuasaan itu adalah syarat tak terelakkan dalam koalisi parpol.

“Masa kursinya mau dipakai sendiri. Power sharing itu bagian tidak terhindarkan dari situasi koalisi,” jelasnya

4. Antek asing

Soal antek asing mulai mencuat setelah Jokowi diajak Ketum PDI Perjuangan beberapa kali bertemu dengan sejumlah duta besar negara sabahat.

Prabowo dalam berbagai kesempatan kerap menyindir hal ini kendati tidak langsung, sekaligus menyampaikan programnya sebagai capres jika terpilih.

“Yang ingin kedaulatan bangsa, yang ingin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri, yang tidak mau jadi antek asing, yang ingin Indonesia sejahtera makmur dan adil, kita berharap bergabung dengan kita,” katanya dalam rapat koordinasi teknis partainya menjelang Pemilu Presiden di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2014)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI