Ketum PBNU Titip Presiden Terpilih Perhatikan Santri

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 28 Mei 2014 | 16:11 WIB
Ketum PBNU Titip Presiden Terpilih Perhatikan Santri
Calon Presiden (Capres) Joko Widodo dan Capres Prabowo. [suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berpesan supaya presiden mendatang bisa memperhatikan pesantren. Menurutnya, pesantren tidak diperhatikan pemerintah. Padahal pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sudah ada sebelum Republik Indonesia lahir.

"Siapapun presidennya, misalkan Pak Jokowi, saya titip NU. Karena saya rasa NU masih belum dapat kemudahan. Contohnya kalau naik bus, anak sekolah bayar separuh harga, tapi santri tetap 100 persen. Anak sekolah dapat dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos), tapi persantren tidak. Padahal pesantren sudah berdiri sebelum republik ini ada," ujar Said Aqil dalam Rakernas dan Mukernas Perangkat Muslimat NU, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Said menambahkan, bila disinggung soal nasionalisme, para kiai, guru pesantren, sudah memiliki rasa nasionalisme sejak dulu. Nasionalisme mereka muncul bukan dari bacaan, melainkan murni dari hati.

"Itu bukan karena pengaruh bacaan, baca tulisan Bung Karno, kiai tak pernah baca buku itu, tapi memang kiai sangat kuat nasionalismenya," tuturnya.

Nasionalisme para kiai ini tergambar dari sebutan untuk pesantren. Kata Said, pesantren terkenal di Indonesia bukan nama pesantrennya, melainkan nama desanya.

"Seperti Pesantren Tambak Beras, Tebu Ireng, itu kan nama desanya. Tapi nama pesantrennya nggak terkenal nggak apa-apa, yang penting nama desanya terkenal. Itu bukti kiai sangat nasionalis," kata Said yang disambut tawa peserta Rapimnas dan Mukernas.

Kata Said, mengutip ucapan sesepuh NU dahulu, nasionalisme dan Islam tidak bisa dipisahkan.

"Kakeknya Gus Dur, Hasyim Ashari, berpesan antara Islam dan nasionalisme jangan dipertentangkan," tambah Said.

"Kalau tidak percaya silakan nonton 'Sang Kiai'. Gitu aja," kata Said yang disambut tepuk tangan peserta Rakernas dan Mukernas.

Selain Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Rakernas dan Mukernas juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid dan Jenderal Purnawirawan Luhut Panjaitan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI