Psikolog: Penyidikan Sodomi JIS Harus Dilimpahkan ke Mabes Polri

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 28 Mei 2014 | 10:36 WIB
Psikolog: Penyidikan Sodomi JIS Harus Dilimpahkan ke Mabes Polri
Jakarta International School (JIS), Pondok Indah, Jakarta Selatan (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Psikologi Forensik Polri, Reza Indragiri Amriel menyarankan penyidik kepolisian Polda Metro Jaya serius menangani kasus sodomi lama di Jakarta International School (JIS) Pondok Indah atau mengalihkannya ke Mabes Polri.

Reza berpendapat kalau saat ini penyidikan hanya berkutat pada jumlah korban dan jumlah tersangka saja.

"Penting bagi polisi untuk bergerak masif. Naikkan dari level Polda ke Mabes agar bisa sinergi dengan Interpol. Selama ini hanya fokus pada pelaku sebagai individu," kata Reza Indragiri Amriel ketika dihubungi suara.com, Rabu (28/5/2014).

Menurutnya pihak polisi tidak menyelidiki hubungan yang terjadi antar pelaku dan hanya fokus pada individu saja. Padahal menurutnya, terdapat beberapa pola interaksi yang cenderung dilakukan oleh pelaku kekerasan seksual.

"Polisi hanya fokus pada individu pelaku dan tidak mencermati bahwa pelaku dalam kasus-kasus seperti ini punya dua pola kecenderungan interaksi," tambahnya.

Adapun pola kecenderungan interaksi pelaku-pelaku kejahatan seksual menurut Reza memiliki dua ciri.

Pertama, interaksi untuk saling curhat, mengingat tidak mudah untuk bercerita secara terbuka ke publik tentang masalah mereka. Itu pula sebabnya lebih dari separuh pelaku juga memakai narkoba guna mengurangi ketegangan mereka.

Kedua, Interaksi sesama mereka untuk bertukar informasi tentang korban yang akan dijadikan sasaran berikutnya.

Khusus kasus sodomi JIS terbaru, kepolisian sudah menetapkan enam tersangka dimana salah seroang tesangka bunuh diri saat dimintai keterangan.

Keenam tersangka pelaku diduga berkomplot memperkosa bocah korban, AK (6), murid TK JIS.

Sementara kasus sodomi lama di JIS diduga berkaitan dengan salah seorang predator anak buronan FBI, William James Vahey, yang mati bunuh diri di NIkaragua.

Vahey yang pernah mengaku menyodomi bocah sepanjang hidupnya itu pernah mengajar di JIS Pondok Indah selama 10 tahun pada periode 1992-2002.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI