"Black Campaign", Bagian Tes Mental Calon Pemimpin

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 27 Mei 2014 | 11:53 WIB
"Black Campaign", Bagian Tes Mental Calon Pemimpin
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi (tengah). (Antara/Andika Wahyu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maraknya kampanye hitam menjelang pemilu presiden menjadi gambaran bahwa para calon presiden dan calon wakil presiden mempunyai mental yang parah.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi mengatakan, para capres-cawapres tidak memiliki kesiapan mental untuk memimpin bangsa besar seperti Indonesia.

“Jadi kalau hanya karena dibilang imannya diragukan, surat nikahnya dipublikasikan, atau dibilang capres jomblo serta disangka psikopat sudah blingsatan, lalu teriak-teriak diserang kampanye hitam, sungguh, orang yang demikian itu kalau sudah jadi pemimpin akan menyerahkan apa saja yg diminta orang asal kedudukannya tidak dirampas,” tambah jubir presiden era Gus Dur ini.

Adhie menyarankan capres-cawapres itu menonton film Independence Day (1996), Air Force One(1997) dan Wild Wild West (1999), yang mengisahkan ketegaran dan keheroikan presiden Amerika Serikat yang berani berhadapan langsung dengan yang akan mengancam bangsa dan negaranya.

Kata Adhie, setiap kandidat presiden Amerika tak ada yang mengeluh di-black campaign. Karena bagi publik AS hal itu dianggap bagian dari tes mental calon pemimpin negeri yg besar.

“Kita masih ingat Obama dulu dituduh anak teroris karena bapaknya orang Kenya, dan waktu kecil tinggal di Indonesia, negara yg mereka kenal sarang teroris!” ungkap Adhie, dalam pesan pendek yang diterima suara.com, Selasa (27/5/2014).

Secara khusus, Adhie minta agar Jokowi tidak cengeng dan terus mengeluhkan kampanye hitam seperti dilakukan SBY dulu untuk menarik simpati rakyat dalam pemilu.

“Contohlah Gus Dur. Diteror sepanjang hayatnya. Saat presiden, setiap hari saya dengar ancaman dikudeta. Tapi Gus Dur tetap tegar. Bahkan saat digulingkan secara inkonstitusional dan digantikan Megawati, dan dari PKB disingkirkan Muhaimin dkk,” tegas Adhie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI