Suara.com - Penguasa militer Thailand di bawah pimpinan Jenderal Prayuth Chan-ocha diam-diam ternyata telah memberikan kesempatan kepada mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra untuk pulang ke rumah pada, Minggu (25/5/2014), kemarin.
Seperti dikutip Reuters, Senin (26/5/2014), seorang pejabat militer senior mengungkapkan, Yingluck diperbolehkan ke rumah dengan pengamanan yang ketat dengan pengawasan aparat militer yang menjaga rumahnya.
“Dia bebas datang dan pergi seperti yang diinginkan tapi tetap memberi kami informasi sebagia perjanjian dan personil kami menjaga rumahnya,” ungkap pejabat yang tidak mau disebut identitasnya.
Penguasa militer langsung menahan Yingluck sejak mengambil alih kekuasaan pemerintahan sipil alias kudeta pada Kamis (22/5/2014) lalu.
Yingluck ditahan bersama sanak keluarganya dan sejumlah politisi serta aktivis daru kedua kubu yang berkonflik di Thailand.
Mereka ditahan disebuah tempat yang dirahasiakan dan disebut diperlakukan secara baik oleh petugas militer. Media berspekulasi kalau Yingluck ditahan di markas militer yang terletak di sebelah utara Bangkok.
Selain menahan para politisi, militer juga membungkam media dan memberlakukan jam malam.
Militer mengambil alih kekuasaan sejak politisi sipil gagal bersepakat mengakhiri krisis politik di Thailand pasca Mahkamah Konstitusi melengserkan PM Thailand pada 7 Mei lalu.