Suara.com - Rapat Majelis Nasional Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia, Minggu (25/5/2014), di Jakarta, resmi menyepakati untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.
"Berdasarkan hasil voting terbuka Rapat Majelis Nasional Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) menyimpulkan bahwa sikap politik kami pada Pilpres 9 Juli nanti adalah mendukung sikap politik yang diambil oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASPEK Indonesia, Sabda Pranawa Djati.
Ia menjelaskan bahwa dinamika internal organisasi telah dapat dilalui secara dewasa oleh seluruh afiliasi ASPEK Indonesia melalui forum yang berlangsung sangat demokratis.
Dukungan ASPEK Indonesia kepada Prabowo Subianto, kata Sabda, diberikan dengan mempertimbangkan beberapa hal. Antara lain adanya kontrak politik "10 Tuntutan Buruh" yang telah ditandatangani oleh Prabowo Subianto dengan Presiden KSPI Said Iqbal, di mana di dalamnya berisi komitmen Prabowo Subianto jika terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.
Di antara komitmen itu, adalah untuk menaikkan komponen kebutuhan hidup layak (KHL) dari 60 menjadi minimal 84 komponen, penghapusan sistem kerja "outsourcing" (alih daya), terutama di BUMN dengan mengangkat pekerja "outsourcing" menjadi pekerja tetap.
"Itu adalah beberapa di antara 10 komitmen Prabowo Subianto yang disepakati dalam kontrak politik dimaksud, yang juga menjadi agenda perjuangan ASPEK Indonesia dalam mencapai tujuan organisasi untuk menyejahterakan pekerja pada umumnya," katanya.
Selain itu, lanjut Sabda, Rapat Majelis Nasional juga menyepakati beberapa rencana aksi terkait keputusan mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia, yaitu akan mengirimkan surat resmi kepada KSPI, melakukan sosialisasi ke seluruh anggota ASPEK Indonesia dan juga kepada pihak pihak di luar organisasi ASPEK Indonesia, serta berperan aktif dalam kampanye dukungan kepada Prabowo Subianto.
"Selanjutnya kami akan aktif bergabung dalam tim pemenangan yang telah dibentuk oleh KSPI, khususnya untuk melakukan sosialisasi kontrak politik '10 Tuntutan Buruh' tidak saja kepada anggota namun juga kepada masyarakat," katanya.
Karena, 10 tuntutan tersebut, yang saat ini telah menjadi 10 komitmen Prabowo Subianto, sesungguhnya adalah permasalahan seluruh rakyat Indonesia termasuk di antaranya masa depan pekerja honorer, guru honor dan pekerja migran, demikian Sabda Pranawa Djati. (Antara)