Kunjungi Palestina, Paus Fransiskus Langkahi Israel

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 25 Mei 2014 | 14:34 WIB
Kunjungi Palestina, Paus Fransiskus Langkahi Israel
Paus Fransiskus diterima oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Minggu (25/5) [Reuters/Ammar Awad].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus tiba di Tepi Barat, Minggu (25/5/2014) dan menjadi paus pertama yang langsung berkunjung ke Palestina ketimbang melalui wilayah Israel. Fransiskus sudah berada di Timur Tengah sejak Sabtu (24/5/2014), saat dia berkunjung di Yordania.

Dalam kunjungan resminya yang berlangsung selama tiga hari, Fransiskus terbang menggunakan helikopter ke Betlehem, Tepi Barat alih-alih memasuki wilayah Palestina itu melalui Israel.

Keputusan Fransiskus itu disambut suka cita oleh para pemimpin Palestina yang menilai itu adalah simbol pengakuan perjuangan dan dukungan agar Palestina menjadi negara yang merdeka.

Paus rencananya akan menyelenggarakan misa di lapangan terbuka di lapangan Manger, dekat dengan tempat yang diyakini sebagai lokasi lahirnya Yesus.

Menyambut kedatangan Fransiskus, sebuah mural bergambar Yesus dan ayahnya Yosep dalam balutan kafiya - kain tradisional Palestina bermotif hitam putih yang dipopulerkan oleh mendiang Yasser Arafat - berdiri di Tepi Barat.

Pemerintah Palestina juga memasang gambar-gambar di seluruh kota, yang isinya membandingkan penderitaan rakyat Palestina dengan penderitaa Yesus. Paus sendiri direncanakan akan melihat tembok pembatas yang ditegakkan Israel untuk memisahkan Betlehem dengan Israel, saat dia mengunjungi kamp sebuah kamp pengungsi.

Israel mengatakan tembok itu dibangun untuk mencegah serangan para militan.

Adapun Vatikan mendukung kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat seperti Israel. Paus Fransiskus di Yordania, Sabtu, mengatakan konflik antara Palestina dengan Israel harus diselesaikan secara adil.

Di Yordania Paus juga mendesak agar perang saudara di Suriah segera diakhiri. Dia meminta para pemasok dan produsen senjata untuk berubah menjadi "pencipta perdamaian."

Setelah enam jam di Betlehem, Fransiskus akan menuju Israel. Tetapi untuk menghindari masalah diplomatik, dia akan kembali naik helikopter dan terbang ke Tel Aviv. Padahal dari Betlehem dia bisa saja menempuh jalan darat, lewat rute yang sangat singkat, langsung ke Israel. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI