Pelaku Penembakan di California Putra Sutradara "Hunger Games"

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 25 Mei 2014 | 13:33 WIB
Pelaku Penembakan di California Putra Sutradara "Hunger Games"
Elliot Rodger, pelaku penembakan yang tewaskan enam orang di California, AS, Sabtu (24/5) [Reuters/Phil Klein].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemuda berusia 22 tahun menewaskan enam orang sebelum mencabut nyawanya sendiri dalam aksi penembakan brutal di Isla Vista, dekat kampus Universitas California, Santa Barbara, Amerika Serikat Sabtu (24/5/2014) malam.

Elliot Rodger,nama pemuda itu, menembak belasan orang setelah mengunggah sebuah video ancaman di YouTube, demikian dikatakan polisi setempat. Dia melepaskan tembakan dari mobilnya yang melukai setidaknya 13 orang lainnya.

Dalam video yang diunggah ke YouTube, Rodger - yang adalah putra Peter Rodger, asisten sutradara dalam film "Hunger Games" (2012) - mengeluh tentang betapa sepi hidupnya dan tentang penolakan yang dia terima dari beberapa gadis. Dia juga menyampaikan ancaman akan membunuh orang-orang yang dia yakini menghina dirinya.

Dari dalam mobil Rodger, polisi menemukan tiga senjaga semiotomomatis yang dibeli secara legal. Dua pistol Sig Sauer dan sepucuk Glock. Juga ditemukan lebih dari 400 peluru dalam mobil berjenis BMW berwarna hitam itu.

"Ini jelas perbuatan seorang gila," kata Sheriff Bill Brown, dalam jumpa pers setelah peristiwa tersebut sambil menambahan bahwa Rodger sempat berkonsultasi dengan sejumlah pakar kesehatan sebelum insiden itu terjadi.

Brown mengatakan pihaknya pernah tiga kali berhubungan dengan Rodger sebelum insiden itu terjadi. Dalam salah satu pertemuan yang berlangsung bulan lalu, polisi dipanggil oleh salah satu kerabat Rodger yang meminta mereka memeriksa anak tersebut. Tetapi petugas yang menemui Rodger mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan pemuda itu, dia malah sangat sopan.

Sementara itu sejumlah saksi melaporkan melihat seseorang di dalam BMW hitam dan menembak orang-orang di pinggir pantai, tempat banyak mahasiswa tinggal. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI